Jumat, 29 April 2016

VIXX Main-Main Dengan Rantai. Hmmm...

Hai para penyuka K-Pop!
Mari merapat...
Kali ini saya (lagi-lagi) akan membahas VIXX.
XD

Sebelumnya saya sudah membahas Eternity dan Voodoo Doll.
Sekarang saya akan bahas Chained Up. Lagu ini rilis November 2015.
Di lagunya ada bagian "nanananana nanana nana..." yang sukses menginvasi benak saya dan bercokol di sana untuk waktu lama.


Sebaiknya coba nikmati dulu lagunya, sebelum baca liriknya...
Video musik Chained Up cukup artistik dan menyegarkan mata. Pilihan pakaian yang digunakan sesuai selera saya; formal tapi tidak terlalu kaku. Dan warnanya juga cukup sederhana: hitam dan putih. Jasnya sengaja dipakai tanpa kemeja untuk memberikan kesan seksi >,<



Dari judul lagunya saja sudah bisa ditebak bahwa Chained Up mengisahkan tentang seorang lelaki yang begitu kesengsem sama kekasihnya, sampai rela dirantai (dan dicambuk). #ehem Premisnya agak mirip sama Voodoo Doll ya. Lagi-lagi tentang hubungan yang tidak sehat. Hmmm... mari kita lihat penggalan-penggalan liriknya:

"You gaze straight through me
over the whip that made me submit."

"You're my love and my controller."

"It's fine even if you coldly cast me away.
I can't leave you, I'm chained up, chained up."

"like a beast completely chained by you,
no matter what I do I won't be able to leave you." 

Dilihat dari sudut pandang perempuannya, apakah ada kepuasan tersendiri jika berhasil menaklukkan bad boy?? Tapi perlukah main kasar menggunakan cambuk dan rantai seolah-olah lelaki itu binatang buas?
Atau lelaki itu sendiri yang minta 'dikasarin'? Hmmm...

Ravi.
Sumber: weheartit.com

Yang menulis lirik lagunya Ravi...
Ternyata di balik wajah imutnya itu... jangan-jangan dia ada kecenderungan masokis... :p
Atau mungkin dia terinspirasi 50 Shades of Grey
#ditimpukbata

Ken. Sumber: youtube.com
 
Selama ini, anggota VIXX favorit saya adalah Ken. Bukan hanya karena wajahnya enak dipandang, tapi kepribadiannya juga menarik XD Dari pertama kali suka lagu VIXX, cuma Ken yang konsisten saya amati.
Tapi sekarang, Leo mulai mencuri perhatian... #ehem

Leo. Sumber: macuthings.tumblr.com


Kalau di video musiknya sih tidak begitu kelihatan, tapi begitu lihat video live performance dan dance practice-nya, baru deh kelihatan betapa seksinya Leo melakukan body roll (kalau dibandingkan dengan anggota VIXX yang lain ya...) Padahal wajahnya datar gitu... tanpa ekspresi. Tapi dia sukses bikin saya mesem-mesem ngga jelas >,<

Oh iya, berkat Chained Up juga akhirnya saya bisa membedakan antara Hyuk dan Hong Bin! Gara-garanya warna rambut mereka di sini berbeda. Hahahaha. Parah. Sekalinya tahu, jadi heran sendiri... kok sebelumnya bisa tertukar-tukar? Padahal mereka berdua begitu berbeda.

Ini Hong Bin. Sumber: seoulbeats.com
Ini Hyuk. Sumber: youtube.com

Hyuk adalah anggota termuda di VIXX, tapi wajah Hong Bin yang imut-imut membuatnya kelihatan lebih muda dari Hyuk.

Satu anggota lagi, N, malah belum saya sebut-sebut ya ^^' Padahal kalau tidak salah dia leader-nya VIXX. Dan dia punya wajah serta kepribadian yang manis.

N. Sumber: soompi.com

Omong-omong, sekitar dua minggu lalu, VIXX baru merilis lagu terbaru mereka yang berjudul Dynamite. Saya sepertinya tidak akan membahas lagu itu secara detail. Yang jelas musiknya asyik buat joged.
Gaya pakaian yang dikenakan seperti yang kurang terkonsep, campur aduk ada yang gayanya formal dan kasual. Mungkin gaya pakaian untuk clubbing ya (tapi Leo kayak pakai jubah mandi? Ah sudahlah...)


Senin, 04 April 2016

Gravel The Graveyard Book

Penulis favorit?
Semua orang tahu penulis favorit saya adalah Neil Gaiman.

Bulan lalu, dengan senang hati saya membeli The Graveyard Book karya Neil Gaiman yang diadaptasi ke dalam format gravel (graphic novel) oleh P. Craig Russell. Saya membelinya tak lain tak bukan di Periplus, yang menawarkan harga cukup murah untuk menebus buku yang halamannya di atas 170, full color on matte paper.


Dari satu novel diadaptasi menjadi dua volume gravel. Saya sudah lama sekali membaca versi novelnya, jadi sudah lupa detail-detail kisahnya (hanya ingat garis besarnya), tapi sepertinya versi gravel ini faithful terhadap versi novelnya.

Bisa dilihat dari sampul depannya bahwa gravel The Graveyard Book memiliki beberapa ilustrator. Beda bab beda pula ilustratornya. Tapi jangan khawatir... ciri khas masing-masing tokohnya tetap sama kok, hanya beda gaya ilustrasi saja (dan beda atmosfer).


Penggambaran tokoh yang mungkin agak melenceng dari ekspektasi saya adalah The Man Jack. Entah mengapa selama ini saya membayangkan dia sebagai sosok yang ramping menakutkan (meskipun Silas lebih ramping dan lebih menakutkan dari dia). Serta sosok Grey Lady yang saya bayangkan lebih misterius dan cantik.

Selain dua tokoh itu, yang lainnya sudah sesuai bayangan; Bod, suami istri Owens, Silas, dll.

Ah, iya... hampir lupa!
#tepokjidat

Untuk kawan-kawan yang belum tahu jalan cerita The Graveyard Book, berikut ini sinopsisnya:

Suatu malam, satu keluarga dibantai pembunuh berdarah dingin. Nyaris semua orang tewas, kecuali anak bungsu keluarga tersebut, balita yang baru belajar merangkak dan berjiwa petualang. Secara mengagumkan dan mengejutkan, sang balita berhasil keluar dari tempat tidurnya, keluar kamar, menuruni tangga, dan--melihat pintu depan terbuka lebar--keluar rumah. Dia merangkak ke atas bukit, ke arah kompleks pemakaman.

Sang pembunuh mengendus jejak sang balita, dan bergegas mengejarnya... tapi begitu balita itu masuk ke dalam pemakaman, dia seolah diselubungi kabut dan menghilang begitu saja. Sang pembunuh malah bertemu sosok misterius yang mengaku sebagai penjaga pemakaman, dan entah bagaimana sang pembunuh jadi lupa tujuannya semula, dan dengan patuh digiring pergi.

Ternyata para hantu penghuni pemakaman, dibantu sang sosok misterius yang bernama Silas, sepakat untuk melindungi dan merawat sang balita. Mereka memberinya nama Bod. Kependekan dari Nobody.

Maka dimulailah kehidupan Bod di pemakaman. Banyak sekali petualangan yang dia alami di sana. Dan tahun demi tahun berlalu hingga akhirnya tiba waktunya bagi Bod untuk berhadapan kembali dengan pembunuh yang telah membantai keluarganya.

Premisnya sangat menarik. Berbagai kejutan dan keseruan muncul di tiap babnya, sehingga pembaca akan terus penasaran hingga akhir cerita.


Tanpa banyak pikir, saya beri 4 bintang untuk gravel The Graveyard Book. Kenapa tidak 5 bintang? Yah, karena gravel ini bagus tapi tidak membuat saya tercengang-cengang. Kesan yang ditimbulkan tidak sekuat ketika saya membaca versi novelnya.


Nah, karena ini dari penulis favorit, langsung saja saya sertakan dalam tantangan membaca SEVENEVES no.10: buku dari penulis favorit. Sebuah tantangan dari Mbak Mary yang semua orang tahu penulis favoritnya adalah Darren Shan ^^.

Cari tahu lebih banyak tentang SEVENEVES di sini dan ikutan juga tantangannya ya :)
Mari mengawali Bulan April ini dengan penuh semangat (membaca)! Hahaha.